Bos Arsenal Tanggapi Kritikan Terkait Kebijakan Transfer

Pemain yang direkrut Arsenal dari Real Madrid, Martin Odegaard, sedih setelah Manchester City mencetak gol ketiga mereka pada pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester City dan Arsenal di stadion Etihad di Manchester, Inggris, Sabtu (28/8).

Saat ini Arsenal ada di posisi juru kunci.

 LONDON — Arsenal telah merasakan awal liga terburuk di 67 tahun terakhir. The Gunners juga dikritik atas kualitas kebijakan transfer, bukan hanya musim panas saat ini, tapi juga dalam beberapa tahun terakhir.


Sejak musim yang lalu, klub ini gagal kembali ke Liga Champions, dan menjadi runner-up di Liga Europa. Sementara tahun ini, klub asal London tersebut sama sekali tidak berkiprah di kancah Eropa, pertama kalinya sejak 2005.


Musim panas tahun ini, Arsenal jadi klub yang paling boros belanja pemain dengan 156,8 juta poundsterling. Jauh di atas belanja Manchester United, Manchester City hingga Chelsea. Tapi hasilnya belum memuaskan, karena Arsenal kalah dalam tiga laga perdana Liga Primer Inggris.


”Saya mengerti alasannya. Karena pertama, mereka belum melihat tim bermain bersama. Itu salah satu alasannya, tapi saya pikir kita harus melihat konteks yang lebih luas, daripada hanya melihat uang,” kata direktur teknik Arsenal, Edu, dikutip dari Sky Sports, Selasa (7/9).


Menurut Edu, Arsenal merekrut empat pemain yang berusia di bawah 23 tahun. Hal itu, lanjutnya, sangat berarti dalam perencanaan masa depan tim. Edu, yang merupakan mantan pemain Arsenal, menyebut ada gambaran besar dari skuad yang dibentuk dari setahun lalu, dan mencoba untuk membentuk dasar yang lebih baik.  


Saat ini, Arsenal menempati posisi juru kunci klasemen sementara Liga Primer Inggris. Meriam London nol poin, tak pernah menjebol gawang lawan, dan sudah sembilan kali kemasukkan.


 

Sumber: Republika